BAB : SIAPA YANG MENGHADAP ALLAH DENGAN IMAN YANG TIDAK RAGU PASTI MASUK SURGA

17. Ubadah bin Ash-Shamit r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Siapa yang membaca: Asyhadu an laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu wa anna Muhammadan abduhu warasuluhu, wa anna Isa abdullahi warasuluhu (wabnu amatihi) wakalimatuhu alqaaha ila Maryam waruhun minhu, waljannatu haq wannaru haq. (Aku percaya bahwa tiada Tuhan kecuali Allah yang Esa dan tidak bersekutu, dan bahwa Nabi Muhammad hamba Allah dan utusan-Nya, dan bahwa Isa juga hamba Allah dan utusan-Nya (putra dari hamba-Nya), dan kalimat Allah yang telah diturunkan kepada Maryam, juga Isa sebagai ruh yang diciptakan Allah, dan surga itu haqq (benar), juga neraka haqq (benar),  pasti Allah akan memasukkannya ke dalam surga meskipun bagaimana amalnya). (Yakni jika dibaca dengan penuh iman keyakinan). (Bukhari, Muslim).

Dalam riwayat Muslim: Allah akan memasukkannya ke dalam surga dari pintu mana yang ia suka, dari pintu-pintu surga yang delapan itu.

18. Muadz bin Jabal r.a. berkata: Ketika aku sedang mengikuti di belakang kendaraan Nabi saw. tiada renggang antaraku dengan Nabi saw. kecuali belakang kendaraan itu, tiba-tiba Nabi saw. memanggil: Ya Muadz. Jawabku: Labbaika Rasulullah wa sa’daika. Kemudian terus berjalan sejenak, lalu memanggil: Ya Muadz! Jawabku: Labbaika Rasulullah wa sa’daika. Kemudian terus berjalan lalu memanggil: Ya Muadz! Jawabku: Labbaika Rasulullah wa sa’daika. Lalu bersabda: Tahukah engkau apakah hak Allah yang diwajibkan atas hamba-Nya?  Jawab Muadz: Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui. Maka sabda Nabi saw.: Hak Allah yang diwajibkan atas hamba-Nya, adalah supaya mereka menyembah-Nya dan tidak mempersekutukan Allah dengan suatu apapun. Kemudian meneruskan perjalanan, lalu bertanya: Ya Muadz bin Jabal. Jawabku: Labbaika Rasulullah wa sa’daika. Lalu ditanya: Tahukah engkau apakah hak hamba jika mereka telah melaksanakan kewajiban itu? Jawab Muadz: Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui. Maka sabda Nabi saw. Hak hamba atas Allah bahwa Allah tidak akan menyiksa mereka. (Bukhari, Muslim).

19.

19. Muadz bin Jabal r.a. berkata: Ketika aku di belakang Rasulullah saw. di atas himar yang bernama Ufair, tiba-tiba Nabi saw. bertanya: Ya Muadz tahukah engkau apakah hak Allah yang diwajibkan atas hamba-Nya, dan apakah hak hamba atas Allah? Jawab Muadz: Allahu warasuluhu a’lamu (Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui). Maka sabda Nabi saw.: Hak Allah yang diwajibkan atas hamba-Nya adalah supaya mereka menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan suatu apapun. Dan hak hamba atas Allah, adalah tidak akan menyiksa siapa yang tidak mempersekutukan Allah dengan suatu apapun. Lalu Muadz bertanya: Ya Rasulullah bolehkah aku sampaikan kabar gembira ini pada semua orang supaya mereka gembira? Jawab Nabi saw.: Jangan diberitakan dahulu supaya tidak sembrono (niscaya akan teledor/sembrono). (Bukhari, Muslim).

Diterbitkan oleh

raksadipa

Just Nobody who search Ridho Allah

Tinggalkan komentar