KITAB PUASA ; BAB: LARANGAN PUASA BAGI ORANG YANG MADHARAT ATAU DITERUSKAN PUASA HARI RAYA DAN HARI TASYRIQ

714. Abdullah bin Amr r.a. berkata: Nabi saw. diberi tahu bahwa aku bersumpah: Demi Allah aku akan puasa tiap siang dan akan bangun tiap malam selama hidup. Maka ketika aku ditanya, aku jawab: Aku telah terlanjur sumpah sedemikian, maka sabda Nabi saw.: Engkau tidak dapat berbuat itu, puasalah dan berbukalah (tidak puasa), bangun malam dan tidurlah, puasalah tiap bulan tiga hari maka sesungguhnya tiap kebaikan itu berlipat sepuluh kali, dan itu menyamai puasa sepanjang masa. Aku jawab: Aku kuat lebih dari itu. Sabda Nabi saw.: Puasalah sehari dan tidak puasa sehari, itu puasanya Nabi Dawud a.s. dan itu puasa yang paling utama. Jawabku: Aku lebih kuat dari itu. Sabda Nabi saw.: Tidak ada lebih utama dari itu. (Bukhari, Muslim).

715. Abdullah bin Amr r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda kepadaku: Ya Abdullah aku dapat berita bahwa engkau puasa tiap siang dan bangun tiap malam (semalam suntuk)? Jawabku: Benar Ya Rasulullah. Nabi saw. bersabda: Jangan berbuat begitu, puasalah dan berbukalah (tidak puasa), bangunlah dan tidur, sebab jasadmu ada hak, dan matamu ada hak, dan istrimu ada hak atasmu, dan tamumu ada hak atasmu, dan cukup bagimu puasa tiap bulan tiga hari, maka tiap kebaikan berlipat ganda sepuluh kali, maka itu sama dengan puasa sepanjang masa. Abdullah berkata: Aku telah memperberat maka diberatkan atasku. Aku berkata: Ya Rasulullah, aku merasa kuat. Maka sabda Nabi saw.: Puasalah seperti puasanya Nabi Daud a.s. dan jangan lebih dari itu. Aku tanya: Bagaimana puasa Nabi Dawud a.s.? Jawab Nabi saw.: Setengah abad. Kemudian ketika Abdullah mencapai usia tua ia berkata: Andaikan aku dahulu menerima keringanan yang diberikan oleh Nabi saw. pasti lebih baik (lebih enak). (Bukhari, Muslim).

716. Abdullah bin Amr r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Bacalah (khatamkan bacaan) Al-Qur’an dalam masa sebulan. Jawabku: Aku merasa kuat, sehingga Nabi saw. bersabda: Bacalah (khatamkan) dalam tujuh hari jangan kurang dari itu. (Bukhari, Muslim).

717. Abdullah bin Amr r.a. berkata: Nabi saw. bersabda kepadaku: Ya Abdullah, engkau jangan meniru si Fulan, ia dahulu suka bangun malam tetapi kemudian meninggalkan bangun malam. (Bukhari, Muslim).

718. Abdullah bin Amr r.a. berkata: Rasulullah saw. mendapat berita bahwa aku puasa terus menerus dan bangun shalat sepanjang malam, entah beliau memanggil aku atau aku bertemu padanya, maka beliau bersabda: Aku diberitahu bahwa engkau puasa terus menerus dan shalat malam. Puasalah dan berbukalah (tidak puasa), bangunlah dan tidur, sebab untuk matamu ada hak bagian daripadamu, juga dirimu dan istrimu ada bagian daripadamu. Jawabku: Aku merasa kuat untuk itu. Maka sabda Nabi saw.: Puasalah seperti puasanya Nabi Dawud a.s. Aku tanya: Bagaiman? Jawab Mabi saw.: Puasa sehari dan tidak puasa sehari, dan tidak pernah lari jika berhadapan dengan musuh. Abdullah berkata: Siapakah yang dapat berbuat itu ya Rasulullah. Atha’ berkata: Aku tidak ingat bagaimana lalu menyebut mengenai selamanya (terus menerus tidak pakai berhenti). Tidak puasa orang yang puasa selamanya (terus menerus). (Bukhari, Muslim).

719. Abdullah bin Amr r.a. berkata: Nabi saw. bersabda kepadaku: Engkau puasa sepanjang masa, dan bangun malam semalam suntuk? Jawabku: Ya. Bersabda Nabi saw.: Jika engkau berbuat begitu akan rusak mata dan lelah badan. Tidak puasa orang yang puasa sepanjang masa terus menerus, puasa tiap bulan tiga hari itu berarti puasa sepanjang masa. Jawabku: Aku merasa kuat untuk puasa lebih dari itu. Nabi saw. bersabda: Puasalah seperti puasanya Nabi Dawud a.s. yaitu puasa sehari dan tidak puasa sehari, dan tidak pernah lari jika berhadapan dengan musuh (yakni dalam jihad). (Bukhari, Muslim).

Diterbitkan oleh

raksadipa

Just Nobody who search Ridho Allah

Satu komentar pada “KITAB PUASA ; BAB: LARANGAN PUASA BAGI ORANG YANG MADHARAT ATAU DITERUSKAN PUASA HARI RAYA DAN HARI TASYRIQ”

  1. Assalamualaikum Wr.Wb
    “mohon penjelasan tentang …Tidak puasa orang yang puasa sepanjang masa terus menerus, puasa tiap bulan tiga hari itu berarti puasa sepanjang masa…” puasa yang bagaimanakah itu puasa tiga hari? bagaimana puasanya? Saat apa saja? mohon bagikan ilmunya.
    Waalaikumsalam Wr.Wb

Tinggalkan komentar