KITAB PUASA ; BAB: ADA KALANYA BULAN ITU DUA PULUH SEMBILAN HARI

658. Ummu Salamah r.a. berkata: Nabi saw. ketika bersumpah tidak akan masuk kepada istrinya selama sebulan, kemudian ketika telah berjalan dua puluh sembilan hari, maka Nabi saw. masuk di waktu pagi atau sore pada mereka, dan ketika ditanya: Ya Nabiyullah, engkau bersumpah tidak masuk selama sebulan? Jawab Nabi saw.: Sesungguhnya ada kalanya bulan itu dua puluh sembilan hari. (Bukhari, Muslim).

KITAB PUASA ; BAB: WAJIB PUASA RAMADHAN KARENA TERLIHAT HILAL JIKA TIDAK MAKA DICUKUPKAN BILANGAN TIGA PULUH HARI

653. Abdullah bin Umar r.a. berkata: Rasulullah ketika menyebut Ramadhan bersabda: Jangan puasa sehingga kalian melihat hilal (bulan sabit) dan jangan berhari raya sehingga melihat hilal, maka jika tertutup oleh awan maka perkirakanlah. (Bukhari, Muslim).

654. Ibn Umar r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Bulan itu begini, begini dan begini (sambil menunjukkan jari-jarinya sepuluh, sepuluh dan sembilan), kemudian bersabda: Dan begini, begini dan begini (sepuluh, sepuluh dan sepuluh), yakni adakalanya duapuluh sembilan dan adakalanya tigapuluh hari. (Bukhari, Muslim).

655. Ibn Umar r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Kami umat yang ummi tidak dapat menulis dan menghitung (menghisab), bulan itu begini dan begini, yakni adakalanya dua puluh sembilan dan ada kalanya tiga puluh. (Bukhari, Muslim).

656. Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Puasalah kalian karena melihat hilal, dan berhari rayalah kalian karena melihat hilal, maka jika tersembunyi daripadamu maka cukupkan bilangan Sya’ban tiga puluh hari. (Bukhari, Muslim).