Maulid Nabi Muhammad saw. – 12 Rabi’ul Awal

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah (QS. Al-Ahzab : 21)

Shalawat dan Salam semoga selalu tercurah bagi Baginda Junjungan kita, Suri Teladan kita, Nabi besar MUHAMMAD saw.

dan semoga kita adalah umatnya yang akan mendapat Syafaat nya di hari akhir nanti

—  12 Rabi’ul Awal   —

Penghinaan terhadap ALLAH, Nabi Muhammad saw. & Umat Muslim

kemarin, sekilas saya sempat membaca top of blog berbahasa Indonesia. Blog nomor satu adalah blog berisi berita muslim sahih.  Awalnya saya bangga, blog islami bisa menempati top of blog. tapi ternyata, setelah masuk ke blog tersebut, ternyata, nauzubillah, isinya semua adalah penghinaan kepada ALLAH, NabiAllah Muhammad saw. dan juga kepada umat muslim.

kepada para blogger muslim, khususnya blogger wordpress, ayo sama-sama kita laporkan ke wordpress bahwa blog tersebut adalah spam, agar keberadaannya segera dihapuskan dari wordpress ini.

dan kita do’akan juga agar pembuat blog tersebut dibukakan pintu hatinya oleh ALLAH Sang Maha Penguasa, diberikan Rahmat dan HidayahNya, sehingga dia dapat melihat Islam dengan benar, dan dapat menjadi muslim sejati.

mohon maaf atas kelambatan penyajian tulisan arab-nya

Ikhwan dan Ukhti sekalian,  terimakasih atas masukan-masukannya. Salah satunya adalah permintaan untuk menyajikan hadits yang ada dalam bahasa arab.

Mohon maaf dan mohon dimengerti, karena beberapa keterbatasan saya belum bisa menyajikan hadits dalam bahasa arab secara konsisten berbarengan dengan hadits dalam bahasa indonesianya.

Saran dan perhatian dari Ikhwan & Ukhti sekalian tetap akan menjadi motivasi bagi saya untuk dapat menyajikan yang terbaik bagi dunia dakwah.

Abdurrahman bin Auf

Sedikit berbagi mengenai pribadi sahabat Rasulullah saw. yang layak dicontoh :

adalah Abdurrahman bin Auf yang kesuksesannya dalam berbisnis dan urusan akhirat bisa menjadi teladan bagi seluruh kaum muslim. Selain sebagai konglomerat, beliau juga termasuk salah satu dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga.

Berikut disarikan prestasi-prestasi Abdurrrahman bin Auf :

• Abdurrahman bin Auf termasuk sahabat yang masuk Islam sangat awal, tercatat beliau orang kedelapan yang bersahadah 2 hari setelah Abu Bakar.
• Beliau termasuk salah satu dari enam orang yang ditunjuk oleh Umar bin Khattab untuk memilih khalifah sesudahnya.
• Beliau seorang mufti yang dipercaya oleh Rasulullah SAW untuk berfatwa di Madinah padahal Rasulullah SAW masih hidup.
• Beliau terlibat dalam perang Badar bersama Rasulullah SAW dan menewaskan musush-musuh Allah. Beliau juga terlibat dalam perang Uhud dan bahkan termasuk yang bertahan disisi Rasulullah SAW ketika tentara kaum muslimin banyak yang meninggalkan medan peperangan. Dari peperangan ini ada sembilan luka parah ditubuhnya dan dua puluh luka kecil yang diantaranya ada yang sedalam anak jari. Perang ini juga menyebabkan luka dikakinya sehingga Abdurahman bin Auf harus berjalan dengan pincang, dan juga merontokkan sebagian giginya sehingga beliau berbicara dengan cadel.
• Suatu saat ketika Rasullullah SAW berpidato menyemangati kaum muslimin untuk berinfaq di jalan Allah, Abdurrahman bin Auf
menyumbang separuh hartanya yang senilai 2000 Dinar atau sekitar Rp 2.4 Milyar nilai uang saat ini(saat itu beliau ‘belum kaya’ dan hartanya baru 4000 Dinar atau Rp 4.8 Milyar). Atas sedeqah ini beliau didoakan khusus oleh Rasulullah SAW yang berbuny i “Semoga Allah melimpahkan berkahNya kepadamu, terhadap harta yang kamu berikan. Dan Semoga Allah memberkati juga harta yang kamu
tinggalkan untuk keluarga kamu.” Do’a ini kemudian benar-benar terbukti dengan kesuksesan demi kesuksesan Abdurrahman bin Auf
berikutnya.
• Ketika Rasullullah membutuhkan dana untuk perang Tabuk yang mahal dan sulit karena medannya jauh, ditambah situasi Madinah
yang lagi dilanda musim panas. Abdurrahman bin Auf memeloporinya dengan menyumbang dua ratus uqiyah emas sampai-sampai Umar bin Khattab berbisik kepada Rasulullah SAW “ Sepertinya Abdurrahman berdosa sama keluarganya karena tidak meninggali uang belanja sedikitpun untuk keluarganya”. Mendengar ini, Rasulullah SAW bertanya pada Abdurrahman bin Auf, “Apakah kamu meninggalkan uang belanja untuk istrimu ?” , “ Ya!” Jawab Abdurrahman, “Mereka saya tinggali lebih banyak dan lebih baik dari yang saya sumbangkan”. “Berapa ?” Tanya Rasulullah. “ Sebanyak rizki, kebaikan, dan pahala yang dijanjikan Allah.” Jawabnya.
• Setelah Rasulullah SAW wafat, Abdurrahman bin Auf bertugas menjaga kesejahteraan dan keselamatan Ummahatul Mu’minin (para
istri Rasulullah SAW).
• Abdurrahman bin Auf pernah menyumbangkan seluruh barang yang dibawa oleh kafilah perdagangannya kepada penduduk Madinah
padahal seluruh kafilah ini membawa barang dagangan yang diangkut oleh 700 unta yang memenuhi jalan-jalan kota Madinah.
Selain itu juga tercatat Abdurrahman bin Auf telah menyumbangkan dengan sembunyi-sembunyi atau terang-terangan antara lain 40,000 Dirham (sekitar Rp 1.4 Milyar uang sekarang), 40,000 Dinar (sekarang senilai +/- Rp 48 Milyar uang sekarang), 200 uqiyah emas, 500 ekor kuda, dan 1,500 ekor unta
• Beliau juga menyantuni para veteran perang badar yang masih hidup waktu itu dengan santunan sebesar 400 Dinar (sekitar Rp 480 juta) per orang untuk veteran yang jumlahnya tidak kurang dari 100 orang.
• Dengan begitu banyak yang diinfaqkan di jalan Allah, beliau ketika meninggal pada usia 72 tahun masih juga meninggalkan harta yang sangat banyak yaitu terdiri dari 1000 ekor unta, 100 ekor kuda, 3,000 ekor kambing dan masing-masing istri mendapatkan warisan 80.000 Dinar. Padahal warisan istri-istri ini masing-masing hanya ¼ dari 1/8 (istri mendapat bagian seperdelapan karena ada anak, lalu seperdelapan ini dibagi 4 karena ada 4 istri). Artinya kekayaan yang ditinggalkan Abdurrahman bin Auf saat itu berjumlah 2,560,000 Dinar atau sebesar Rp 3.072 trilyun untuk kurs uang Rupiah saat tulisan ini dibuat !.
Saat pemakamannya, Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib berkata, “Anda telah mendapat kasih sayang Allah, dan anda telah berhasil menundukan kepalsuan dunia. Semoga Allah senantiasa merahmati anda. Amin.”

Bagaimana Abdurrahman bin Auf bisa sangat sukses berdagang dan juga dijamin masuk surga ?, berikut adalah yang bisa kita tiru dari beliau :

• Seluruh usahanya hanya ditujukan untuk mencari Ridhla Allah semata.
• Bermodal dan berniaga barang yang halal dan menjauhkan diri dari barang yang haram bahkan yang subhat sekalipun.
• Keuntungan hasil usaha bukan untuk dinikmati sendiri melainkan ditunaikan hak Allah, sanak keluarga dan untuk perjuangan di Jalan
Allah.
• Abdurrahman bin Auf seorang pemimpin yang mengendalikan hartanya, bukan harta yang mengendalikannya.
• Sedeqah telah menyuburkan harta Abdurrahman bin Auf, sampai-sampai ada penduduk Madinah yang berkata “ Seluruh penduduk
Madinah berserikat dengan Abdurrahman bin Auf pada hartanya. Sepertiga dipinjamkannya pada mereka, sepertiga untuk membayari
hutang-hutang mereka, dan sepertiga sisanya dibagi-bagikan kepada mereka”.
• Keseluruhan harta Abdurahman bin Auf adalah harta yang halal, sehingga Ustman bin Affan RA. yang sudah sangat kayapun bersedia menerima wasiat Abdurahman ketika membagikan 400 Dinar bagi setiap veteran perang Badar. Atas pembagian ini Ustman bin Affan berkata, “ Harta Abdurahman bin Auf halal lagi bersih, dan memakan harta itu membawa selamat dan berkat”.

29 Ramadhan 1430 H

Ya Rabb,

jika bukan karena ampunanMu yang Maha Luas,

takkan hapus dosa-dosaku hanya dengan sujudku di sepanjang malam dan siang hari.

Ya Rabb,

telah Kau sampaikan aku di akhir Ramadhan MubarakMu,

semoga kesucian RamadhanMu dapat membasuh semua dosa-dosaku.

Ya Rabb,

perkenankan aku kembali merasakan nikmatnya RamadhanMu,

sambil mengisi sebelas bulan mendatang dalam keimanan dan taqwa padaMu.

Ya Rabb,

janganlah  Kau cabut nikmat yang telah Kau berikan ini.

Ya Rabb,

tularkan kenikmatan beriman padaMu ini kepada anak istriku, kepada keluargaku, kepada orang-orang terdekatku,

dan kepada seluruh kaum muslimin.

Amin, amin, Ya Rabbal’alamin.

Hari Asyura (عاشوراء )

Hari Asyura ialah hari kesepuluh di bulan Muharam, dimana pada hari ini telah terjadi peristiwa yang sangat besar yakni ditenggelamkannya Fir’aun beserta kaumnya dan ditolongnya Nabi Musa ‘alaihissalam beserta kaumnya. Maka hari itu adalah hari dimenangkannya Al Haq dan dihancurkannya kebathilan, pada hari itu pula Nabi Musa ‘alaihissalam berpuasa sebagai tanda syukur kepada Allah.

Kisah penghancuran Fir’aun ini dimuat dalam surat As-Syu’ara sbb:

Maka Fir’aun dan bala tentaranya dapat menyusuli mereka di waktu matahari terbit. Maka setelah kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikut-pengikut Musa: ‘Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul.’ Musa menjawab: ‘Sekali-kali tidak akan tersusul; sesungguhnya Rabbku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku.’ Lalu Kami wahyukan kepada Musa: ‘Pukullah lautan itu dengan tongkatmu.’ Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar. Dan di sanalah Kami dekatkan golongan yang lain (yaitu Fir’aun dan kaumnya). Dan Kami selamatkan Musa dan seluruh orang-orang yang besertanya. Dan Kami tenggelamkan golongan yang lain itu (Fir’aun dan bala tentaranya). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar merupakan suatu tanda yang besar namun kebanyakan mereka tidaklah beriman.” (Asy-Syu’ara`: 60-67)